KENDARI,KEPRES- Husna kelahiran 31 Desember 1960, mampu menunjukan kepada publik bahwa usia bukanlah suatu faktor penghalang untuk bisa mengukir prestasi terbaik, asal dibarengi dengan semangat dan kesungguhan dalam berbuat. Hal itu dapat dibuktikan Husna dalam menyelesaikan studi pascasarjana dengan prestasi gemilang IPK 4, 0 pada Program Studi Studi Agronomi Universitas Haluoleo Kendari dengan lama studi 1 tahun 8 bulan, mengangkat tesis berjudul "Pertumbuhan Bibit Kayu Kuku (Pricapsis MoonianaTHW) Melalui Aplikasi Fungsi Mikoriza Arbuskula (FMA) dan Ampas Sagu Pada Media Tanah Bekas Tambang Nikel .
Sungguh suatu hal yang patut dicontoh, dan sebuah pembenaran kata dari orang-orang bijak yang menyebutkan bahwa tuntutlah ilmu sampai sampai ke negeri Cina bahkan sampai keliang lahat sekalipun, karena dengan ilmu itulah yang akan meninggikan derajat seseorang. Dengan usia yang sudah 50 tahun dan kesibukannya sebagai dosen, membawakan mata kuliah di hadapan mahasiswa, membimbing mahasiswa S1 untuk menyelesaikan sikripsi serta kegiatan lain seperti Ketua Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI) Sultra, yang begitu gencar mengandeng istansi pemerintah dan swasta melakukan penghijauan di mana-mana, rupanya tak menyulitkan Husna untuk menyelesaikan studi lebih cepat.
"Intinya kembali pada soal manajemen waktu dan kesungguhan dalam berbuat untuk mencapai sesuatu yang terbaik, dan sebaik-baik motivasi adalah motivasi yang tumbuh dari diri sendiri untuk tampil menjadi yang terbaik. Karena hanya dengan itu kita bisa menjalani semua tugas dan tanggung jawab dengan baik. Dengan selesainya S2 pada tahun 2010 ini, di tahun 2011 mendatang saya juga akan lanjut S3 di ITB, pada jurusan kehutanan. Saya butuh doa dan dukungan semua pihak semoga saya juga nantinya cepat selesai, karena selain untuk diri saya sendiri juga tentunya semua ilmu yang saya miliki nantinya juga saya akan abdikan kepada Unhalu tempat saya mengajar, khususnya padajurusan kehutanan," jelas Husna.
Motivasi cepat selesai seperti itu, Husna selalu menurunkannya pada setiap mahasiswa yang menjadi bimbingannya agar cepat meyelesaikan sikripsinya dan cepat wisudah, hal itu dapat dibuktikan dari 10 orang mahasiswa yang menjadi bimbinganya 1 diantaranya menjadi lulusan terbaik di jurusannya atas nama Astriati Lini, Mahasiswa Fakultas Pertanian Jurusan Kehutanan, IPK 3,84 dengan lama studi 3 tahun lebih.
Kepada civitas akademika Unhalu, Husna menghimbau, agar ke depan setiap mahasiswa pasca yang berprestasi di setiap program studi, sebaiknya diberi penghargaan khsusus karena untuk mengukir prestasi dengan IPK 4,0 dengan lama studi tidak cukup 2 tahun, untuk mahasiswa pasca tidaklah muda, sehingga patut diberi pengakuan akademik khusus, sehingga hal itu juga menjadi cambuk bagi mahsiswa pasca yang lainnya untuk berusaha menjadi yang terbaik minimal di jurusannya.
"Sebab jujur kalau antara mahasiswa IPS dan Pertanian dalam hal lamanya penyelesaian studi tidak dapat disamakan, karena pertanian khususnya Agronomi dalam penulisan tesis butuh penelitian perlakuan khusus seperti penanaman, sehingga prosesnya butuh waktu yang lama. Bedanya dengan IPS mereka bisa 1 minggu mengambil data sudah dapat menyusun tesis. Sementara pertanian masih butuh waktu untuk meneliti pertumbuhan tanaman dari hari ke hari dan minggu ke minggu dan bulan ke bulan," tukas Husna.
Husna juga menghimbau kepada Mahasiswa jurusan Agronomi dan Kehutanan yang telah menyelesaikan studi S1 dan mau lanjut S2 agar menetapkan pilihan pada pascasarjana Program Studi Agronomi, karena program studi tersebut selain memiliki fasilitas yang memadai dan telah terakreditasi juga didukungoleh tenaga-tenaga pengajar alumni luar negeri yang berkualitas. HUM
0 komentar:
Posting Komentar